SeputarJonggol.com – Studi Terbaru, Ternyata Ini yang ‘Ditakuti’ Virus Corona. Sebuah studi baru yang berpusat pada pasien sembuh SARS menemukan bahwa antibodi yang dihasilkan oleh para surviver itu bisa bertahan melawan virus corona baru (COVID-19).
SARS sendiri adalah wabah penyakit yang muncul di tahun 2000-an di China dan yang virusnya masih satu keluarga dengan COVID-19.
Meski harus diteliti lebih lanjut, dalam sebuah studi yang diluncurkan Science sebagaimana ditulis Scripps Research, ada reaksi yang bersilangan antara antibodi ini dengan virus corona.
Antibodi ini sendiri disebut CR3022. Awalnya diisolasi sejak tahun 2006 oleh perusahaan farmasi Crucell Holland B.V. di Belanda.
“Pengetahuan tentang ini dapat membantu dalam mendesain vaksin dan terapi terhadap SARS-COV-2 (COVID-19),” kata Profesol Biologi Struktural Scripps Research Profesor Ian Wilson DPhil seperti dikutip SeputarJonggol.com, Kamis (9/4/2020).
“Ini juga akan melindungi terhadap virus corona lainnya, jika mungkin muncul lagi di masa depan.”
Wilson sebelumnya dikenal dengan studi antibodi termasuk pada kasus HIV dan influenza. Wilson menggunakan keahlian pemetaan struktural untuk menentukan bagaimana antibodi tersebut dapat berikatan dengan COVID-19.
Kini LaboratoriumScripps Research dan di seluruh dunia tengah berupaya mencari antibodi, orang-orang yang telah pulih dari COVID-19. Mereka akan diambil darahnya guna penelitian lebih lanjut untuk pencarian antibodi pandemi ini.
Sebelumnya, sejumlah perusahaan farmasi dan teknologi dunia melakukan uji coba untuk menemukan vaksin corona. Satu di antaranya adalah Novavax yang berada di Amerika Serikat (AS).
Perusahaan bioteknologi yang berpusat di Maryland ini tengah menguji vaksin bernama NVX-CoV2373. “Uji cobanya di Australia kepada manusia pada Mei,” tulis The New York Times.
Sejauh ini, Novavax mengatakan NVX-CoV2373 telah merangsang respon kekebalan yang kuat. Saat diuji di laboratorium dan hewan, vaksin menghasilkan antibodi yang melawan corona.
Produk tersebut, jika berhasil, akan tersedia secara luas satu tahun ke depan. Selain Novavax, Johnson & Johnson serta Moderna juga sedang melakukan hal yang sama.
Secara global, total ada 1,5 juta pasien positif corona di dunia. Dengan jumlah kematian mencapai 88.323 kasus dan yang sembuh sebanyak 329.632 kasus.
Kasus aktif menurut Worldometer adalah 1,091 juta kasus, dengan 1,042 juta gejala ringan menengah dan 48 ribu serius. Di dunia ada 209 negara dan wilayah yang terinfeksi, dua di antaranya pelayaran internasional.
AS menjadi negara dengan kasus terbanyak yakni 427.079, diikuti Spanyol 148.220 dan Italia 139.422. Corona pertama kali muncul di Wuhan, Provinsi Hubei, China pada Desember 2019. (dari berbagai sumber)