Oleh: Hj. Ade Yasin, SH, MH
(Bupati Bogor/Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor)
Pasar keuangan dalam negeri akhirnya kompak mendapat sentimen positif pada perdagangan pekan kemarin.
Salah satu penyebab penguatan pasar keuangan Indonesia adalah obat remdesivir dari Gilead Sciences Inc. yang dikabarkan sukses mengobati Covid-19.
Hal ini membuat pasar keuangan dalam negeri bersemangat dan berpeluang kembali menguat pada pekan depan.
Remdesivir adalah obat yang awalnya digunakan untuk mengobati Ebola. Antivirus ini bekerja dengan menyerang enzim yang dibutuhkan virus untuk bereplikasi.
Tak hanya mengobati, Remdesivir diklaim juga dapat mempersingkat durasi gejala Covid-19 menjadi 11 hari dari sebelumnya 15 hari. Uji coba dilakukan Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (NIAID) Amerika Serikat.
Dalam uji coba ini ditemukan bahwa 50% pasien yang diobati dengan remdesivir menggunakan dosis selama lima hari bisa keluar dari rumah sakit dalam dua minggu.
“Ini benar-benar situasi yang menjanjikan,” kata Presiden AS Donald Trump dalam pengumuman, Jumat (1/5/2020) sore waktu setempat.
Badan Pengawasan Makanan dan Obat (BPOM) AS, FDA, kini telah memberi izin penggunaan remdesivir untuk mengobati corona.
Meski demikian remdesivir adalah obat keras. Ia bukan berbentuk pil melainkan disuntikkan ke infus.
Kabar baik selanjutnya, yakni 14 Provinsi di Indonesia yang nihil kasus baru positif Covid-19. Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mengungkapkan, sebanyak 14 provinsi mencatatkan nihil penambahan kasus positif hingga Sabtu (02/05/2020).
Sayangnya, ke-14 provinsi tersebut tak ada satu pun dari pulau jawa. Semuanya dari luar jawa. Di antaranya:
- Aceh: Nihil kasus positif baru (kasus kumulatif 11)
- Bangka Belitung: Nihil kasus positif baru (kasus kumulatif 19)
- Bengkulu: Nihil kasus positif baru (kasus kumulatif 12)
- Jambi: Nihil kasus positif baru (Kasus kumulatif 32)
- Kalimantan Selatan: Nihil kasus positif baru (kasus kumulatif 179)
- Kepulauan Riau: Nihil kasus positif baru (kasus kumulatif 89)
- Sumatera Selatan: Nihil kasus positif baru (kasus kumulatif 156)
- Sulawesi Utara: Nihil kasus positif baru (kasus kumulatif 45)
- Sumatera Utara: Nihil kasus positif baru (kasus kumulatif 117)
- Lampung: Nihil kasus positif baru (Kasus kumulatif 50)
- Maluku Utara: Nihil kasus positif baru (kasus kumulatif 41)
- Maluku: Nihil kasus positif baru (kasus kumulatif 23)
- Nusa Tenggara Timur: Nihil kasus positif baru (kasus kumulatif 3)
- Gorontalo: Nihil kasus positif baru (kasus kumulatif 15)
Hingga saat ini Provinsi DKI Jakarta masih mencatatkan jumlah penambahan kasus positif terbanyak. Sebanyak 80 kasus baru sehingga total 4.397 orang, kemudian Jawa Barat sebanyak 31 kasus positif baru sehingga total 1.043 orang.
Di Kabupaten Bogor juga masih terdapat penambahan kasus positif Covid-19. Hingga Sabtu (2/5/2020) pukul 20.00 WIB, ada dua kasus baru terkonfirmasi positif. Selain itu, ada tiga tambahan pasien PDP yang meninggal dunia.
Dua tambahan kasus baru ini lagi-lagi berasal dari Kecamatan Gunung Putri dan Kecamatan Cibinong. Yakni: Laki-laki, 51 tahun asal Gunung Putri dan Laki-laki, 46 tahun, asal Cibinong. Lalu PDP meninggal berasal dari tiga kecamatan berbeda. Yakni: Laki-laki, 56 tahun asal Jonggol, Perempuan, 51 tahun asal Cariu, dan Perempuan, 84 tahun asal Ciomas.
Selain itu Orang Dalam Pantauan (ODP) 375 Orang, kemudian Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 515 Orang.
Untuk total positif Covid-19 kini berjumlah 133 kasus. Yang sembuh sebanyak 13 orang (tidak ada penambahan), positif Covid-19 meninggal 11 orang (tetap), Positif Aktif 109 Orang (sebelumnya 107 orang) dan PDP Meninggal 37 Orang (sebelumnya 34 orang).
Oleh karena itu, kita semua harus bisa bekerja lebih keras lagi untuk membuat nihil kasus baru Covid-19 di Kabupaten Bogor. Masyarakat harus tetap di rumah. Jangan bepergian dan tidak mudik. Ini adalah kunci agar kita pastikan untuk tidak tertular atau tidak menulari orang lain.
Bersama Kita Bisa Lawan Corona!