SeputarJonggol.com – Karena ketidakmampuan untuk membayar biaya persalinan, pasien miskin akhirnya terpaksa ditahan oleh RSUD Ciawi.
Hal tersebut dialami oleh Ida Sundari (23) dan bayinya. Ida Sundari yang menjadi warga Desa Karang Tengah, Babakan Madang, Kabupaten Bogor terpaksa harus ditahan di RSUD Ciawi karena tidak mampu membayar biaya persalinan sebesar Rp. 15 juta.
Kepada wartawan, Ida menceritakan bahwa dirinya masuk RSUD Ciawi pada Minggu (2/8). Setelah melakukan check up ke bidan yang tak jauh dari rumahnya, diketahui bahwa kandungan sudah dalam pembukaan tiga.
Ida juga mengatakan bahwa bidan mengatakan kalau posisi bayinya tidak berada pada posisi normal atau sungsang. “Karena darurat, suami lalu membawa ke RSUD Ciawi saat itu juga,” jelas Ida.
Karena khawatir dengan kondisi Ida, Dimas Erlangga, suami Ida pun menandatangani persetujuan operasi cesar dan kemudian anaknya lahir dengan berat 2,8 Kg.
Masalah timbul ketika Ida dan anaknya diperbolehkan pulang pada Rabu (5/8). Namun, dirinya diharuskan melunasi biaya operasi persalinan Cesar yang besarnya mencapai Rp. 15 Juta.
Menurut Dimas, dirinya tidak memiliki uang sebesar itu karena pekerjaannya hanya serabutan. “Saat ini, saya juga sedang mengurus BPJS agar urusan ini bisa cepat selesai serta istri dan anak saya diperbolehkan pulang,” ungkap Dimas Erlangga.
Sementara itu, pihak RSUD Ciawi melalui Heri Djuhaeri selaku Kepala Bagian Umum RSUD Ciawi membenarkan bahwa ada pasien yang tidak diperkenankan pulang karena belum membayar biaya persalinan. Namun, mereka adalah pasien umum dan bukan peserta BPJS.
“Mereka adalah pasien umum dan bukan peserta BPJS, layaknya pasien umum maka diharuskan membayar sebelum diperbolehkan pulang setelah dirawat. Apabila mereka tidak mampu silahkan buat perjanjian. Namun, karena hari ini libur jadi paling cepat hari Senin baru bisa dibuat perjanjiannya,” ungkap Heri Djuhaeri.