SeputarJonggol.com – Ini Alasan Jokowi Tak Larang Mudik. Ramai topik pembahasan mengenai akan adanya larangan mudik di lebaran tahun 2020 ini membuat masyarakat menanti jawaban pasti dari pemerintah.
Kini, akhirnya pemerintah memberikan jawaban pasti bagi masyarakat dengan mengumumkan tidak adanya pelarangan mudik saat lebaran 2020 meski Indonesia saat ini berada dalam kondisi wabah COVID-19.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan alasan mengapa pemerintah masih memperbolehkan masyarakat mudik saat Lebaran tahun 2020.

“Pertimbangan utama bahwa orang kalau dilarang tetap mudik saja,” kata Luhut usai ratas mengenai persiapan menghadapi ramadan dan Idul Fitri 1441 H/2020 secara virtual, Jakarta, Kamis (2/4/2020).
Meski masih membolehkan masyarakat pulang kampung, Luhut yang juga menjabat sebagai Plt Menteri Perhubungan mengimbau masyarakat untuk tetap tidak mudik di tengah pandemi virus corona (COVID-19). Pasalnya, besar kemungkinan masyarakat yang berada di kota membawa virus ke kampung halamannya.
Agar masyarakat tidak mudik, pemerintah akan memberikan bantuan sosial (bansos) khusus. Bantuan perlindungan sosial ini bisa dimanfaatkan untuk bertahan selama musim mudik Lebaran.
“Kita tidak mau itu, kita anjurkan tidak mudik karena tidak mudik ada kompensasinya,” jelasnya.
Perlu diketahui, pemerintah membolehkan masyarakat mudik saat Lebaran Idul Fitri tahun ini. Namun dengan catatan, pemudik tersebut berstatus orang dalam pemantauan (ODP) dan harus melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.
Hal itu pun dianggap sia-sia untuk pemudik yang hanya untuk silaturahmi dalam jangka pendek. Sudah jauh-jauh di perjalanan, sampai di sana tidak bisa bebas karena harus melakukan karantina.
“Kalau boleh mudik tapi dikarantina 14 hari ya ngapain mudik? Kalau mudiknya dalam short time saja percuma, mending teleponan. Daripada jauh-jauh, capek, di sana 14 hari (dikarantina),” ujar Sekretaris Jenderal Organisasi Angkutan Darat (Organda), Ateng Aryono kepada media, Kamis (2/4/2020).
Kecuali menurut Ateng bagi pemudik yang memang perantau dan tidak punya lagi pekerjaan lagi di ibu kota akibat dampak corona. (PY)