SeputarJonggol – Millennial memang dikatakan lebih susah membeli rumah dari generasi sebelumnya. Mahalnya harga rumah dan tingginya kebutuhan gaya hidup membuat uang mereka tidak cukup untuk membeli tempat tinggal. Hal serupa juga dialami Mel Humphreys. Mengetahui keadaan finansialnya, perawat asal Sydney, Australia tersebut pun memutuskan untuk melakukan penghematan secara ekstrem. Ia memangkas pengeluaran dengan mencari bahan makanan di tempat sampah.

Ketika terpikir untuk membeli sebuah apartemen, Mel pun berniat melakukan penghematan. Kemudian ia menyadari jika selama ini pengeluaran terbanyak ada pada makanan. Untuk memangkasnya, wanita 34 tahun itu memutuskan untuk tidak membeli bahan makanan namun mengambil saja dari tempat sampah. Hal ini dilakukan selama empat tahun.

“Aku pertamakali mendengar ‘penyelaman tempat sampah’ ini empat tahun lalu dan mulai mencari tempat sampah di balik toko-toko lalu melihat apa yang ada di sana. Ketika aku melakukannya, aku tak percaya aku bisa mendapatkan semua makanan ini dari tempat sampah. Ini menakjubkan,” ungkap Mel dilansir Cosmopolitan.

“Semakin banyak tempat yang aku temukan, semakin banyak pula tangkapan dan kemungkinannya menjadi gaya hidup. Sekarang aku bisa bilang 75% dari apa yang aku makan adalah dari tempat sampah. Aku tidak pernah belanja dan segan untuk membeli barang-barang sekarang karena aku tahu jika aku menunggu lebih lama aku akan menemukannya di tempat sampah,” tambah Mel.

Mengambil makanan dari tempat sampah kedengarannya memang jorok dan kurang pantas. Namun apa yang diambil Mel biasanya bukanlah makanan sisa atau basi namun bahan makanan yang dibuang restoran. Menurutnya, seringkali bahan makanan yang ditemukan masih dalam keadaan utuh dan segar. Umumnya, Mel dapat mengambil roti, daging, sayuran, makanan ringan, hingga soft drink.

Apalagi cara ini terbukti mengurangi pengeluarannya. Dulu ia bisa berbelanja hingga $AU 200 (Rp 2,1 jutaan) seminggu. Sekarang Mel hanya mengeluarkan $AU 25 (Rp 264 ribuan) hingga $AU 40 (422 ribuan) karena cuma membeli yang penting-penting saja. Dilakukan selama empat tahun, Mel dapat menyimpan hingga Rp 300 jutaan. Uang itu pun cukup untuk DP sebuah flat dua kamar di Australia.

“Aku suka makanan enak seperti orang lain dan sangat menyenangkan untuk bisa berbagai makanan enak dengan orang. Freezer-ku benar-benar penuh dengan daging jadi sekarang aku membaginya untuk ke rumah ibu,” katanya.

“Ketika kamu melihat semua daging dan ikan yang masih dibungkus dan dingin masuk tempat sampah, itu membuatku merasa jijik. Makanan seperti hanya untuk dibungkus di plastik dan dibuang ke tempat sampah,” tutur Mel yang kesal dengan para pembuang makanan. (dari berbagai sumber)