Isu Reshuffle ternyata telah melebar menjadi bola panas yang cukup mengkhawatirkan dalam percaturan politik Indonesia. Bahkan, jelang reshuffle diduga telah muncul upaya sistematis yang ingin memisahkan Presiden Jokowi dari partai pengusungnya.

Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Sekjen PKB Daniel Johan di Gedung DPR, Jakrta, Selasa (30/6) kepada wartawan. “Bila ini terjadi, maka reshuffle justru membuat stabilitas politik dan ekonomi semakin terpuruk,” kata Daniel.

Lebih jauh, Wakil Sekjen PKB ini juga mengatakan bahwa kinerja menteri dan kondisi politik ekonomi selama tujuh bulan harus menjadi pelajaran penting bagi Presiden Jokowi dalam mengambil keputusan dan kebijakan reshuffle.

Daniel mengingatkan bahwa pertumbuhan ekonomi dan nilai rupiah saat ini anjlok. Kemudian, inflasi dan harga kebutuhan pokok melambung tinggi, tingkat kesejahteraan nelayan dan petani turun. Ditambah demo dan ketidakpuasan nelayan disuarakan di berbagai wilayah.

Masih menurut Daniel, kesejahteraan serta daya beli masyarakat melemah membuat sektor riil terpukul hingga 50 persen.

“Waktu pembentukan kabinet kemarin presiden didorong untuk menyingkirkan kader partai meskipun baik dan profesional, tapi saat ini keterpurukan justru berasal dari menteri-menteri nonparpol yang terbukti tidak memberi kontribusi mewujudkan nawacita dan janji presiden,” kata Daniel yang juga menjadi anggota Komisi IV DPR. (py/Photo: istimewa)