SeputarJonggol – Ekspektasi masyarakat Indonesia terhadap timnas Garuda Muda sangat tinggi. Namun, sayang mental timnas Indonesia U-17 masih belum cukup kuat untuk menanggung tekanan dalam pertandingan terakhir di fase penyisihan grup permainan level dunia ini.

Terbukti dengan buruknya permainan timnas Indonesia U-17 pada laga ketiga saat melawan Timnas Maroko U-17. Sejak menit-menit awal, Garuda Muda sudah terlihat tertekan dan bermain tidak dalam performa terbaik mereka.

Umpan-umpan yang tak terarah. Bola-bola yang mudah direbut oleh tim lawan. Serta pengambilan keputusan para pemain yang kerap kali malah menguntungkan timnas Maroko U-17.

Timnas Indonesia U-17 menghadapi Maroko di Piala Dunia U-17 2023. (ADITYA PRADANA PUTRA/ADITYA PRADANA PUTRA)

Apalagi ketika, Welber Jardim melakukan pelanggaran keras di kotak penalti pada menit ke-26 kepada Amine Mohamed Katiba dan membuat Timnas Maroko mendapat hadiah penalti serta mampu dikonversi oleh Anas Alaoui menjadi gol pertama bagi timnas Maroko. Anak-anak asuh Bima Sakti itu seperti kehilangan ritme bermain dan makin sering melakukan kesalahan-kesalahan yang membuat bola beralih ke dalam penguasaan lawan.

Hingga kemudian, petaka kembali terjadi melalui skema sepakan pojok yang membuahkan gol bagi timnas Maroko di menit ke-38. Abdelhamid Ait Boudlal berhasil menanduk umpan sepak pojok ke dalam gawang timnas Indonesia U-17. Kedudukan pun berubah menjadi 2-0.

Beruntung tak lama kemudian, Timnas Indonesia U-17 berhasil menjebol gawang timnas Maroko U-17 melalui tendangan fenomenal Nabil yang gagal ditahan kiper Maroko Taha Benrhozil.

Nabil Asyura cetak gol fantastis (c) Bagaskara Lazuardi

Sisa menit di babak pertama kemudian dikendalikan oleh timnas Maroko U-17 dengan mempermainkan bola di daerah sendiri hingga berakhirnya detik-detik injury time.

Babak pertama ditutup dengan keunggulan Maroko atas Indonesia 2-1.

Di babak kedua, permainan timnas Indonesia U-17 masih belum juga dapat lepas dari tekanan. Salah umpan masih kerap terjadi. Bahkan, teknik tiki-taka yang mungkin ingin diperlihatkan, malah lebih sering menguntungkan timnas Maroko. Karena bola-bola tersebut terlihat dapat dengan mudah direbut oleh para pemain timnas Maroko. Sementara pemain timnas Indonesia terlihat seperti orang yang gagap dan kaget saat menerima bola “tiki-taka” tersebut.

Timnas Indonesia hampir saja menyamakan kedudukan di menit ke-62, jika saja tendangan dari Welber tidak menyamping dari gawang timnas maroko U-17.

Sayangnya, tak berapa lama kemudian justru timnas maroko yang berhasil menambah gol serta menjauhkan asa Indonesia melalui sepakan Mohamed Hamony dari sudut sempit melewati sela kaki penjaga gawang timnas Indonesia U-17, Ikram.

Arkhan Kaka (c) Bagaskara Lazuardi

Kedudukan pun berubah menjadi 3-1 dan bertahan hingga pertandingan berakhir.

Timnas Indonesia U-17 harus mengakui keunggulan timnas maroko U-17 pada pertandingan terakhir mereka di Gelora Bung Tomo, Kamis (16/11/2023).

Susunan Pemain:

Maroko: Taha Benrhozil, Hamza Koutoune, Abdelhamid Ait Boudlal, Yasser El Aissati, Mohammed Hamony, Smail Bakhty, Ayoub Chaikhoun, Abdelhamid Maali, Amine Mohamed Katiba, Anas Alaoui, Ayman Ennair

Indonesia: Ikram Al Giffari, Rizdjar Nurviat, Iqbal Gwijangge, Sultan Zaky, Welber Jardim, Figo Dennis (Achmad Zidan 46′), Hanif Ramadhan, Ji Da-bin, Rizky Afrisal, Nabil Asyura, Arkhan Kaka. (OVN)