Jalur Cikajang – Pameungpeuk sebagai jalur penghubung perkotaan Garut dengan pantai selatan telah siap untuk dilalui para pemudik atau wisatawan pada musim mudik dan libur Lebaran tahun ini.

Hal itu disampaikan oleh Pelaksana Balai Pengelolaan Jalan Wilayah IV pada Dinas Binamarga Provinsi Jawa Barat, Rosa Ruhtipa.

“Secara keseluruhan, jalur tersebut sudah mantap untuk dipakai para pengendara pada masa mudik dan libur Lebaran. Titik-titik yang rusak sudah diperbaiki,” kata Rosa, Kamis (9/7).

Masih menurut Rosa, seluruh badan jalan yang melewati Kecamatan Cikajang, Cihurip, Cisompet, dan Pameungpeuk telah mulus. Namun, masih ada jalan sepanjang 10 kilometer di kawasan Gunung Gelap masih bergelombang karena diperbaiki dengan tambalan.

“Ada beberapa titik di Gunung Gelap yang belum mulus seperti jalan lainnya. Tapi, semua lubang sudah ditambal dan tinggal 10 kilometer lagi. Namun secara keseluruhan, kondisi jalannya sudah mantap dan enak dipakai,” tuturnya.

Pada masa mudik dan libur Lebaran, katanya, kepadatan kendaraan biasa terjadi di Kilometer 112. Sedangkan pada Kilometer 116 sampai 120 dinyatakan sebagai kawasan rawan longsor.

“Jalan menuju selatan ini sangat berliku dan berada di antara tebing serta jurang, sehingga rawan bencana. Kami pun telah memasang papan peringatan di titik rawan kecelakaan dan bencana,” katanya.

Selama ini, ucap Rosa, longsor terjadi beberapa kali di Jalan Cikajang-Pameungpeuk dan membuat arus lalu lintas terputus. Untuk mengantisipasi hal serupa, pihaknya menyiagakan sebuah kendaraan jenis wheel loader dan ekskavator.

“Semua titik jalan yang rusak akibat longsor, seperti di Cipangramatan, telah kami perbaiki dan selesai sebelum Ramadan. Kami imbau para pengemudi untuk waspada bencana dan kecelakaan saat di jalur tersebut,” tuturnya.