SeputarJonggol.com – Gajahmada adalah nama seorang Mahapatih yang sangat terkenal dari Kerajaan Majapahit. Melalui sumpah palapa dan usahanya, maka kita mengenal Nusantara sekarang ini.

Rupanya, nama Gajahmada tidak tenggelam setelah dirinya moksa. Bahkan, hingga kini namanya tetap ‘hidup’ dan dikenang banyak orang. Apalagi, setelah munculnya frasa ‘Gaj Ahmada’ yang menjadi viral.

Gaj Ahmada disebut beragam Islam dan dikenal pula sebagai Syekh Mada.

Hingga kini belum ada penelitian sejarah mendalam tentang hal ini. Namun dalam informasi yang viral disebutkan bahwa salah satu bukti Majapahit kerajaan Islam adalah dari koin bertuliskan syahadat yang beredar di masa itu.

Dari sebuah penelurusan sebuah media online yang mencari koin tersebut ke Museum Nasional, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Sabtu (17/6/2017). Koin peninggalan Majapahit menjadi salah satu koleksi museum tersebut.

Ada 4 koin yang dipajang dengan label ‘Majapahit’ di Gedung A Museum Nasional. Di bawah bingkai keempat koin itu tertulis ‘Uang Indonesia Masa Kerajaan Islam’.

Selama ini Majapahit dikenal sebagai kerajaan Hindu. Hal ini terlihat dari bentuk candi peninggalan Majapahit yang merupakan gaya kebudayaan Hindu.

Keempat sisi koin yang dipajang di Museum Nasional tak menampakkan tulisan Arab. Terlihat gambar wayang pada koin-koin tersebut.

Namun, dalam brosur resmi dari museum, rupanya ada tulisan Arab yang terdapat di balik koin bergambar wayang Semar dan Kresna. Masih informasi dari brosur, tulisan Arab itu adalah kalimat syahadat.

Koin itu disebut sebagai ‘uang gobog’. Bagian tengahnya bolong, pada bagian muka terdapat gambar Semar, Kresna, gajah, dan ular.

Sedangkan di bagian lainnya tertulis ‘Laa ilaaha Illallah, Muhammad Rasulullah’ dengan aksara Arab. Pada bagian tengahnya terdapat gambar mirip lambang Majapahit, Surya Majapahit.

Koin itu berbahan kuningan yang diperkirakan berasal dari abad ke-13 hingga ke-16 Masehi. Kerajaan Majapahit sendiri berdiri sejak abad ke-13 atau tahun 1293-1527 Masehi.

Pada brosur tertulis bahwa koin itu diperkirakan beredar pada masa akhir Kerajaan Majapahit. Belum ada keterangan resmi yang menyebutkan mata uang itu dikeluarkan oleh Kerajaan Majapahit. (dbs)