SeputarJonggol.com – Mulai beroperasinya jalur Trans Jawa pada arus mudik dan balik, ternyata tidak selamanya membawa dampak positif. Hal ini terkuak dari jeritan hati para pedagang oleh-oleh khas Brebes, Jawa Tengah yang mengalami penurunan omzet yang sangat drastis.

Sebagian besar pemudik yang mengambil jalan melalui tol ketimbang jalur pantura seperti biasanya menyebabkan jumlah pembeli menjadi turun drastis.

Salah seorang pedagang telur asin di Desa Pesantunan, Wanasari, Brebes, mengatakan bahwa biasanya pada saat arus balik lebaran, terjadi penumpukan kendaraan yang parkir hingga ke badan jalan di pusat oleh-oleh di Kota Brebes. Mereka sengaja mampir untuk membeli oleh-oleh khas seperti telur asin dan bawang merah.

Namun, sejak beroperasinya jalan tol Pejagan-Brebes Timur dalam dua tahun terakhir dan tahun ini ditambah hingga Gringsing, pemudik yang mampir untuk membeli oleh-oleh makin turun.

Penyebabnya karena saat ini sudah jarang pemudik yang melewati jalur pantura. Banyak pedagang telur asin dan bawang merah yang kehilangan pembeli sejak beroperasinya ruas tol tersebut.

“Semestinya, momen arus mudik dan balik menjadi berkah, karena banyaknya pemudik yang membeli oleh-oleh,” kata pedagang yang enggan disebut namanya itu.

Omzet penjualan telur asin menurun hingga lebih dari 50 persen. Pada arus balik sebelum adanya tol, omzet penjualan telur asin dalam sehari bisa mencapi 4.000 butir telur asin. Namun sekarang, sehari tidak bisa sampai menghabiskan 100 telur asin. (dbs)