SeputarJonggol.com – Pencitraan atau bukan, namun sikap Presiden Jokowi yang menghentikan perjalanan demi memberikan kesempatan berbuka puasa, baik kepada dirinya maupun kepada para pengawalnya patut diacungi jempol.

Padahal, bisa saja sebagai seorang Presiden, Jokowi tetap melanjutkan perjalanan dengan berbuka di dalam mobil dan membiarkan para pengawalnya untuk terus bergerak mengawal dirinya tanpa berbuka. Dengan sikap seperti itupun, para pengawal tidak akan ada yang berani memprotes. Namun, Jokowi yang dikenal sebagai seorang Presiden yang merakyat dan minim protokoler, mengambil keputusan untuk menghentikan perjalanannya dan berbuka bersama para Paspampres.

Kepala Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, mengatakan saat azan magrib berkumandang, Presiden Jokowi meminta iring-iringan rangkaian mobil kepresidenan yang dalam perjalanan dari Kroya, Kabupaten Cilacap, menuju Kabupaten Banyumas, berhenti sejenak. Jokowi hendak membatalkan puasanya.

“Presiden kemudian meminta kepada ajudan Presiden, Kolonel Pnb Mohammad Nurdin, agar rombongan berhenti untuk memberikan kesempatan kepada pasukan pengawal yang menggunakan sepeda motor untuk berbuka puasa,” kata Bey dalam keterangan tertulisnya, Jumat (16/6/2017).

Sebanyak lima sepeda motor besar berwarna putih dan dua sepeda motor berwarna hitam berhenti. Para pengendara motor lalu berbuka puasa. Selain berbuka dengan air mineral, mereka menikmati buah-buahan yang disediakan di mobil Presiden. Jokowi mengambil sebotol air mineral yang tersedia di jok mobil lalu menenggaknya untuk membatalkan puasa.

“Presiden, yang berada di dalam mobil yang posisinya tidak jauh dari motor-motor tersebut, berbuka puasa dengan menenggak air mineral,” kata Bey.

Presiden Jokowi jadi imam salat magrib di Masjid Agung Nur Sulaiman, Banyumas. (Kris/Brio Pers Setpres)

Presiden Jokowi jadi imam salat magrib di Masjid Agung Nur Sulaiman, Banyumas. (Kris/Brio Pers Setpres)

Tak lama kemudian, iring-iringan rombongan Presiden melanjutkan perjalanan. Setiba di depan Masjid Agung Nur Sulaiman, iring-iringan tersebut berhenti. Untuk diketahui, masjid tersebut merupakan masjid tertua di Kabupaten Banyumas.

“Di masjid ini, Presiden mengimami salat magrib berjemaah. Selepas salat magrib, Presiden dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju hotel tempat bermalam di Kabupaten Banyumas,” kata Bey. (dari berbagai sumber)