SeputarJonggol.com – Review Matilda the Musical: Saatnya Melawan Guru Jahat! Tidak semua orang tua adalah orang tua yang baik. Bapak dan Ibu Wormwood (Stephen Graham dan Andrea Riseborough) misalnya.
Sementara si Bapak dari awal tidak suka kalau anaknya ternyata perempuan, si Ibu juga tidak cukup peduli dengan anaknya sampai lupa mendaftarkannya ke sekolah.
Untungnya anak mereka, Matilda (Alisha Weir), tumbuh menjadi gadis yang mandiri dan cerdas. Bukan sebuah asumsi jika Anda menilai bahwa kemandiriannya adalah coping mechanism atas orang tuanya yang absen dalam hidupnya.
Matilda kemudian bersekolah di Crunchem Hall, sekolah yang menurut murid-muridnya sebenarnya adalah penjara. Tidak lama bagi Matilda untuk mengerti kenapa siswanya bisa bilang begitu. Kepala sekolahnya, Agatha Trunchbull (Emma Thompson), adalah sosok yang jahat.
Penonton dewasa bisa langsung tahu kalau dia jahat dari make-up-nya yang buruk dan rambutnya yang semrawut. Penonton anak-anak akan segera membencinya karena Agatha melakukan semua hal yang seharusnya tidak dilakukan oleh pendidik.
Selain Agatha, Matilda bertemu dengan guru yang baik hati dan sangat pengertian. Namanya adalah Jennifer Honey (Lashana Lynch) yang tahu potensinya dan menginginkan Matilda (dan siswa-siswa yang lain) untuk mendapatkan pendidikan yang terbaik.
Matilda kelak memberi tahu Miss Jennifer Honey bahwa ia bukan gadis biasa. Dengan kecerdasannya yang diatas rata-rata, Matilda pun memulai revolusi.
Diadaptasi dari buku Roald Dahl dan musikal yang sangat terkenal, Matilda the Musical adalah sebuah tontonan yang menyenangkan bagi seluruh keluarga.
Ceritanya tidak membosankan bagi anak-anak dan bagi penonton dewasa film ini tidak akan membuat Anda kesal. Ditulis oleh Dennis Kelly, Matilda the Musical sangat aktif seperti karakter utamanya.
Kisahnya sederhana tapi impact-nya kuat. Dan karena ini film musikal, tentu saja lagu-lagunya mempunyai peran yang sangat penting.
Berita bagusnya, lagu-lagu dalam film ini sangat catchy, bisa jadi Anda mencari lagu-lagunya selesai film diputar.
Skrip yang paten tersebut kemudian diterjemahkan dengan sangat baik oleh Matthew Warchus. Ia sanggup menandingi kelincahan tokoh utamanya. Editingnya mantap, sinematografinya liar dan koreografi musikalnya enak dilihat.
Dari adegan Matilda bernyanyi solo di atas atap sampai adegan klimaks yang melibatkan banyak siswa bernyanyi dan menari, Matilda the Musical tampil sangat percaya diri.