Bahan bakar baru bernama Pertalite tampaknya akan menjadi jenis BBM unggulan dari Pertamina. Namun, hingga di-launching-nya Pertalite kemaren (24/7), masih banyak konsumen Pertamina yang merasa bingung membedakan antara Pertalite, Premium, dan Pertamax.
Nah, agar Anda dapat membedakan ketiga BBM Pertamina tersebut, simak penjelasan dari Dosen Teknik Mesin ITB yang juga menjadi tim peneliti Pertalite sebelum diluncurkan, yaitu Tri Yuswidjajanto.
Menurut Tri Yuswidjajanto, sebenarnya spesifikasi RON 90 sudah ada sejak lama, dan harus memenuhi beberapa kriteria.
Premium adalah bahan bakar yang tidak ada aditif. Sementara itu, bahan bakar baru yang bernama Pertalite memiliki aditif khusus, yang tentu tidak secanggih dan serumit pada Pertamax ataupun Pertamax Plus.
Ketiga varian BBM ini memiliki perbedaan oktan yang tipis, dimana Premium beroktan 88, Pertalite beroktan 90, dan Pertamax beroktan 92.
Bensin yang layak digunakan minimal memiliki syarat ”durable”. Bensin tidak boleh menimbulkan gangguan macam apa pun dalam jangka waktu tertentu. Bahan bakar Premium memenuhi syarat ini. Grade selanjutnya adalah Irit. Di sinilah letak keunggulan Pertalite dibanding Premium.
Pertalite yang diluncurkan dengan tagline ’Melaju Lebih Jauh’ bukanlah isapan jempol atau pepesan kosong belaka.
Ketika diujicoba, Pertalite terbukti mampu menghemat antara 10 persen hingga 16 persen dibandingkan premium.
“Memang akan lebih mahal saat bertransaksi, namun coba hitunglah jarak yang bisa ditempuh, baru bisa merasakan manfaat tekno ekonominya,” ujar Tri Yuswidjajanto.
Tri Yuswidjajanto juga menambahkan bahwa dalam pengujian, didapati Pertalite juga lebih bersih. Injektor tak cepat logging, katup tak lekas kotor, dan ruang bakar minim ngelitik. ”RON 90 seperti Pertalite tidak sekadar durable, tapi harus memenuhi kriteria ekonomis,” kata Yus.
Kriteria selanjutnya atau kriteria ketiga adalah performa. Kalau ingin mendapatkan kriteria ini, Tri Yuswidjajanto menyarankan tidak boleh nanggung. Pakai bensin RON 92 atau 95.